Jumat, 25 Maret 2016

Sejarah Perang Tabuk

Sejarah islam perang tabuk


PERISTIWA rumah-tangga serta ketegangan dan kegelisahan yang
timbul antara  
Nabi  dengan  isteri-isterinya  tidak  sampai
mengubah   segala  sesuatu  mengenai  masalah-masalah  umum.
Setelah Mekah dibebaskan  dan  penduduk  kota  itu  menerima
Islam,  sekarang masalah-masalah umum itu sudah terasa makin
penting  sekali.  Seluruh  masyarakat   Arab   sudah   mulai
merasakan  betapa  pentingnya  hal itu. Rumah Suci itu sudah
merupakan  tempat  suci  buat  orang  Arab,  tempat   mereka
berziarah  sejak  berabad-abad  lamanya.  Rumah Suci ini dan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan itu  -  penjagaan,
penyediaan  makanan  dan  air serta hal-hal yang berhubungan
dengan masalah haji dari pelbagai macam upacara  -  sekarang
berada  di  tangan Muhammad dan di bawah undang-undang agama
baru ini. Sudah  tentu  sekali  dengan  dibebaskannya  Mekah
masalah-masalah   umum   di   kalangan  Muslimin  akan  jadi
bertambah,  dan  kaum  Muslimin  pun  akan  bertambah   pula
merasakan  akan  adanya  pengaruh  mereka  di segala pelosok
jazirah. Dengan bertambahnya masalah-masalah umum ini dengan
sendirinya   akan   bertambah  pula  pengeluaran-pengeluaran
masyarakat umum itu.

Oleh karena  itu  kaum  Muslimin  harus  mengeluarkan  zakat
'usyr1  dan  orang-orang  Arab  yang  masih  bertahan dengan
jahiliahnya diharuskan pula membayar kharaj  (pajak  tanah).
Hal  ini  menimbulkan kegelisahan di kalangan mereka; kadang
mereka  menggerutu,  bahkan   lebih   dari   hanya   sekadar
menggerutu.  Akan  tetapi,  peraturan  baru yang berhubungan
dengan agama baru ini, soal pemungutan 'usyr dan  kharaj  di
seluruh  jazirah  belum merupakan suatu jalan ke luar. Untuk
maksud itu Muhammad kemudian mengutus  sahabat-sahabatnya  -
tak  lama  setelah  ia  kembali  dari Mekah - untuk memungut
'usyr dari penghasilan  para  kabilah  yang  sudah  beragama
Islam  tanpa  mengusik-usik  modal  pokok.  Mereka semua itu
berangkat menuju tujuannya masing-masing, dan  para  kabilah
itu pun menyambut mereka dengan ramah sekali dan zakat 'usyr
itu pun dibayarnya dengan segala senang hati. Tak ada  pihak
yang  mau  mengelak  dari itu selain daripada anak-suku dari
Banu Tamim dan Banu'l-Mushtaliq. Sementara zakat  'usyr  itu
dikenakan  kepada  kabilah-kabilah  dekat kabilah Banu Tamim
yang mereka laksanakan berupa ternak  dan  harta,  tiba-tiba
Banu'l-'Anbar  [anak  suku  Banu  Tamim], sebelum mereka itu
dimintai zakat, mereka sudah siap membawa tombak dan  pedang
mengusir petugas itu dari daerahnya.

Setelah  berita  ini  disampaikan kepada Muhammad, ia segera
menugaskan  'Uyaina  b.  Hishn  memimpin  lima  puluh  orang
anggota  pasukan berkuda. Mereka diserbu dengan tiada setahu
mereka dan mereka pun lari tunggang-langgang.    Lebih  dari
limapuluh orang terdiri dari laki-laki, wanita dan anak-anak
menjadi tawanan, dan mereka ini dibawa  pulang  ke  Medinah.
Tawanan  itu  oleh 
Nabi dipenjarakan. Di kalangan Banu Tamim
ini sudah  ada  sejumlah  kaum  Muslimin  yang  pernah  ikut
berperang  di  samping  Nabi  dalam membebaskan Mekah dan di
Hunain. Yang sebagian lagi masih tetap dalam jahiliah.

Setelah mengetahui apa  yang  terjadi  terhadap  kawan-kawan
mereka  dari Banu'l-'Anbar itu, mereka mengirimkan utusan ke
Medinah, terdiri dari  pemuka-pemuka  mereka  sendiri.  Bila
mereka sudah sampai di mesjid, mereka memanggil-manggil 
Nabi
dari luar kamar:  Muhammad,  keluarlah  ke  mari.  Panggilan
mereka  ini sangat mengganggu 
Nabi. Sebenarnya ia tidak akan
keluar menemui mereka, kalau tidak  karena  terdengar  suara
azan  sembahyang  lohor.  Begitu mereka melihat Nabi, segera
mereka melaporkan apa yang telah dilakukan 'Uyaina  terhadap
golongan mereka itu. Juga mereka melaporkan tentang beberapa
orang  yang  sudah  masuk  Islam  dan  pernah  berjuang   di
sampingnya,  selanjutnya  dikatakan  betapa kedudukan mereka
itu di tengah-tengah masyarakat Arab.

"Kami kemari hendak berlumba," kata  mereka  lagi.  "Berilah
ijin kepada penyair dan orator kami."

Kemudian  juru  pidato  mereka,  'Utarid b. Hajib berpidato.
Setelah selesai, Rasulullah memanggil Thabit b.  Qais  untuk
membalasnya.  Seterusnya penyair mereka, Az-Zabriqan b. Badr
membacakan sajak-sajak yang kemudian dibalas oleh Hassan  b.
Thabit.  Setelah  selesai  perlombaan  itu,  'Afra' b. Habis
berkata: Orang ini  memang  tepat  sekali.  Oratornya  lebih
ulung  dari  orator  kita, penyairnya juga lebih pandai dari
penyair kita dan suara mereka lebih nyaring dari suara kita.
Dan  rombongan  itu  pun menerima Islam. Tawanan-tawanan itu
oleh 
Nabi dibebaskan dan dikembalikan kepada mereka.

Ada pun Banu Mushtaliq, begitu mereka melihat pemungut zakat
dan  pajak,  mereka lari ketakutan. Kemudian mereka mengutus
orang kepada Nabi melaporkan, bahwa adanya  kekuatiran  yang
tidak  pada  tempatnya  itu  telah  menimbulkan adanya salah
paham.

Pengaruh  Muhammad  kini  sudah  mulai  terasa   sampai   ke
pelosok-pelosok  jazirah.  Setiap  ada golongan atau kabilah
yang mencoba-coba hendak melawan pengaruh  itu,  Nabi  sudah
siap  pula  mengirimkan  kekuatan  ke  sana dan mengharuskan
mereka tunduk membayar kharaj dengan tetap dalam kepercayaan
mereka, atau sebagai orang Islam dengan membayar zakat.

Sementara  perhatiannya  sedang diarahkan ke seluruh jazirah
Arab  supaya  jangan  lagi  ada  pihak   yang   akan   dapat
menggoyahkan,   dan   keamanan   di   seluruh   wilayah  itu
benar-benar aman sampai ke  pelosok-pelosok,  tiba-tiba  ada
berita  sampai kepadanya dari pihak Rumawi, bahwa negara itu
sedang  menyiapkan  sebuah  pasukan  tentara   yang   hendak
menyerang  perbatasan tanah Arab sebelah utara, dengan suatu
serangan yang akan membuat orang lupa akan penarikan  mundur
yang  secara  cerdik dilakukan pihak Arab di Mu'ta dulu itu.
Juga akan membuat orang lupa  akan  pengaruh  Muslimin  yang
deras   maju  ke  segenap  penjuru  yang  hendak  membendung
kekuasaan Rumawi di  Syam  dan  kekuasaan  Persia  di  Hira.
Berita   itu  tiba  sudah  begitu  konkrit.  Ia  tidak  lagi
ragu-ragu  dalam  mengambil  kesempatan   ini.   Ia   hendak
menghadapi  sendiri  kekuatan  itu dan akan menghancurkannya
sekali dengan  mengikis  habis  setiap  harapan  dalam  hati
pemimpin-pemimpin mereka yang bermaksud hendak menyerang dan
mengganggu kawasan itu.

Ketika itu musim panas belum berakhir. Suhu panas musim pada
awal  musim rontok yang sampai pada titik yang sangat tinggi
itu merupakan musim maut yang  sangat  mencekam  di  wilayah
padang  pasir. Di samping itu memang perjalanan dari Medinah
ke Syam, selain perjalanan yang panjang  juga  sangat  sukar
sekali   ditempuh.  Perlu  ada  keuletan,  persediaan  bahan
makanan dan air. Jadi, tidak ada jalan lain  Muhammad  harus
memberitahukan  niatnya  hendak  berangkat menghadapi Rumawi
itu kepada umum; supaya mereka juga bersiap-siap. Tidak  ada
jalan  lain  juga  harus  menyimpang  pula dari kebiasaannya
dalam ekspedisi-ekspedisinya yang  sudah-sudah,  yang  dalam
memimpin   pasukannya  sering  ia  menuju  ke  jurusan  lain
daripada yang sebenarnya  dituju,  untuk  menyesatkan  pihak
musuh supaya berita perjalanannya itu tidak diketahui.

Kemudian    Muhammad   menyerukan   kepada   semua   kabilah
bersiap-siap   dengan   pasukan   yang   sebesar    mungkin.
Orang-orang  kaya  dari  kalangan  Muslimin  juga dimintanya
supaya ikut serta dalam menyiapkan pasukan itu dengan  harta
yang   ada   pada  mereka  serta  mengerahkan  orang  supaya
sama-sama menggabungkan diri ke dalam  pasukan  itu.  Dengan
demikian,  itu  akan  berarti  sekali sehingga dapat membawa
rasa cemas kedalam jiwa pihak Rumawi,  yang  sudah  terkenal
oleh banyaknya jumlah orang dan besarnya perlengkapan.

Bagaimana  gerangan kaum Muslimin menyambut seruan ini, yang
berarti harus meninggalkan  isteri,  anak  dan  harta-benda,
dalam  panas  musim  yang  begitu  dahsyat, dalam mengarungi
lautan tandus padang sahara, kering, air pun  tak  seberapa,
kemudian  harus pula menghadapi musuh yang sudah mengalahkan
Persia, dan belum dapat dikalahkan oleh kaum Muslimin?  Akan
tetapi  iman  mereka,  kecintaan  mereka kepada Rasul, serta
kemesraan kepada agama, mereka pun terjun  menyambut  seruan
itu,  berangkat  dalam  satu  arak-arakan yang rasanya dapat
menyempitkan ruang padang  sahara  itu,  sambil  mengerahkan
semua harta dan ternak mereka, siap dengan senjata ditangan,
dengan  debu  yang  sudah  mengepul,  yang   begitu   sampai
beritanya  kepada musuh, mereka akan lari tunggang-langgang.
Ataukah barangkali perjalanan  yang  begitu  sulit  itu,  di
bawah  lecutan  udara panas, dibawah ancaman lapar dan haus,
mereka akan jadi enggan dan kembali surut?

Dua perasaan itu di kalangan Muslimin ada  pada  waktu  itu.
Ada  yang  menyambut  agama  ini dengan hati yang bersemarak
cahaya dan  bimbingan  Tuhan,  hati  yang  sudah  berkilauan
cahaya iman, dan ia sudah tidak mengenal yang lain. Ada yang
masuk agama dengan suatu harapan, dan  dengan  rasa  gentar.
Mereka    mengharapkan   harta   rampasan   perang,   karena
kabilah-kabilah  itu  sudah  tak  berdaya  menahan   serbuan
Muslimin,  lalu mereka menyerah dan bersedia membayar jizya2
dengan taat dan patuh. Yang merasa  gentar  karena  kekuatan
ini  dapat  menghantam kekuatan lain yang merintanginya, dan
ditakuti kekuasaannya oleh setiap  raja.  Golongan  pertama,
dengan segera mereka itu berbondong-bondong menyambut seruan
Rasulullah. Ada orang miskin  dari  mereka  itu,  tidak  ada
binatang beban yang akan ditungganginya, ada pula orang yang
kaya  raya,  menyerahkan   semua   harta   kepadanya   untuk
diserahkan  kepada  perjuangan  di  jalan Allah, dengan hati
ikhlas, dengan harapan akan gugur  pula  sebagai  syahid  di
sisi  Tuhan.  Sedang yang lain masih berat-berat langkah dan
mulai mereka itu mencari-cari alasan, sambil  berbisik-bisik
sesama  mereka  dan  mencemooh ajakan Muhammad kepada mereka
untuk menghadapi suatu peperangan  yang  jauh,  dalam  udara
yang begitu panas membakar.

Itulah  mereka  orang-orang  munafik,  yang  karenanya Surah
At-Taubah turun, yang berisi ajakan perjuangan  yang  paling
besar  dan  tegas-tegas  menyampaikan  ancaman  Tuhan kepada
mereka yang membelakangi ajakan Rasulullah.

Ada sekelompok orang-orang munafik yang  berkata  satu  sama
lain: Jangan kalian berangkat perang dalam udara panas. Maka
firman Tuhan ini turun:

"É dan mereka berkata: "Jangan kamu berangkat  perang  dalam
udara  panas  begini.'  Tapi  katakanlah:  'Api neraka lebih
panas lagi, kalau  kamu  mengerti!  Biarlah  mereka  tertawa
sedikit dan menangis lebih banyak sebagai balasan atas hasil
perbuatan mereka." (Qur'an, 9: 81-82)

Kata Muhamnmad kepada Jadd b.  Qais  -  salah  seorang  Banu
Salima:

"Hai    Jadd,   engkau   bersedia   tahun   ini   menghadapi
Banu'l Ashfar?"

"Rasulullah," kata  Jadd.    "Ijinkanlah  saya  untuk  tidak
dibawa  ke  dalam  ujian  serupa  ini. Masyarakat saya sudah
cukup mengenal,  bahwa  tak  ada  orang  yang  lebih  berahi
terhadap  wanita  seperti saya ini. Kuatir saya, bahwa kalau
saya melihat wanita-wanita Banu'l-Ashfar, saya takkan  dapat
menahan diri." [Banu'lAshfar ialah bangsa Rumawi].

Oleh  Rasulullah  ia  ditinggalkan.  Dalam hubungan ini ayat
berikut ini turun:

"Ada pula di antara mereka yang  berkata:  'Ijinkanlah  saya
(tidak  ikut  serta)  dan jangan kaubawa saya ke dalam ujian
ini.' Ya, ketahuilah, mereka kini sudah  terjatuh  ke  dalam
ujian  itu,  dan  bahwa  neraka  itu melingkungi orang-orang
kafir." (Qur'an, 9:49)

Orang-orang yang memang sudah membawa bibit-bibit  kebencian
dalam  hatinya  kepada Muhammad, mereka mengambil kesempatan
dalam peristiwa ini supaya orang-orang  munafik  itu  tambah
munafik dan menghasut orang supaya tinggal di belakang medan
perang. Muhammad melihat bahwa mereka itu tak  dapat  diberi
hati,  kuatir  nanti  akan  merajalela.  Ia berpendapat akan
mengambil tindakan terhadap mereka dengan  tangan  besi.  Ia
mengetahui,  bahwa  banyak  orang  berkumpul di rumah Sulaim
orang Yahudi itu. Mereka  mau  mengalang-alangi  orang,  mau
menanamkan  rasa  enggan  dalam hati orang dan supaya mereka
tinggal saja di garis  belakang.  Didampingi  oleh  beberapa
orang sahabat ia mengutus Talha b. 'Ubaidillah kepada mereka
dan rumah Sulaim itu  dibakar.  Salah  seorang  dari  mereka
patah kakinya ketika ia melarikan diri dari dalam rumah itu.
Yang  lain-lain  langsung  menerobos  api  itu   dan   dapat
meloloskan diri.

Tetapi  mereka sudah tidak lagi mengulangi perbuatan semacam
itu. Bahkan itu menjadi contoh buat yang lain.  Sesudah  itu
tak ada lagi orang berani melakukan perbuatan demikian.

Tindakan  tegas  terhadap  orang-orang  munafik itu ada juga
bekasnya. Dalam mempersiapkan pasukan itu  orang-orang  kaya
dan  orang-orang  berada  telah  pula  datang  menyumbangkan
hartanya dalam jumlah yang cukup besar. Usman b. 'Affan saja
sendiri  menyumbang seribu dinar, dan banyak lagi yang lain,
masing-masing menurut kemampuannya. Setiap orang yang  mampu
tampil   dengan   perlengkapan   dan   biaya  sendiri  pula.
Orang-orang yang tidak punya juga banyak yang  datang  ingin
dibawa  serta oleh Nabi. Mereka yang mampu oleh Nabi dibawa,
sedang kepada yang lain ia  berkata:  "Dalam  hal  ini  saya
tidak mendapat kendaraan yang akan dapat membawa kamu."
Dengan demikian mereka pun kembali, kembali dengan
bercucuran airmata. Mereka sedih, karena tak ada pula yang
dapat mereka sumbangkan. Karena tangisan mereka itu mereka
diberi nama Al-Bakka'un (orang-orang yang menangis). Pasukan
yang sudah berkumpul mendampingi Muhammad ini - yang disebut
Pasukan 'Usra karena kesukaran yang dialami sejak mulai
dibangun - sebanyak tigapuluh ribu Muslimin. Dalam menunggu
Muhammad kembali dari mengurus beberapa masalah di Medinah,
sementara dia tidak ada, di tengah-tengah pasukan yang sudah
berkumpul itu Abu Bakrlah yang bertindak sebagai imam
sembahyang.

Sekarang, setelah masalah-masalah dalam kota diserahkan
kepada Muhammad b. Maslama; dan Ali b. Abi Talib diserahi
urusan keluarga dan disuruhnya ia tinggal dengan mereka.
Setelah segala sesuatunya sudah dianggap beres, ia pun
kembali ke tempat semula memimpin pasukan. Ketika itu
Abdullah b. Ubayy juga sudah siap dengan sebuah pasukan
terdiri dari golongannya sendiri, akan berangkat disamping
pasukan Muhammad. Akan tetapi menurut Nabi, Abdullah dan
pasukannya itu supaya tetap di Medinah saja karena selain
kurang dapat dipercaya imannya juga ia tidak kuat.

Setelah mendapat perintah, pasukan itu pun berangkat, debu
dan pasir halus mengepul-ngepul ke udara diselingi oleh
ringkik kuda. Wanita-wanita Medinah pergi naik ke atas
loteng hendak menyaksikan pasukan tentara yang dahsyat ini,
berangkat hendak menerobos padang sahara menuju ke arah
Syam; yang demi di jalan Allah, tidak mereka pedulikan lagi
udara panas, rasa dahaga dan lapar, dengan meninggalkan
mereka yang mau duduk-duduk dan tinggal di belakang,
orang-orang yang lebih suka tinggal di tempat yang teduh dan
bersenang-senang daripada suatu ujian iman dan perkenanan
Tuhan. Pasukan tentara yang telah didahului oleh sepuluh
ribu pasukan berkuda serta kaum wanita yang begitu terpesona
menyaksikan segala kebesaran dan kekuatan itu, suasananya
telah dapat menggerakkan hati beberapa orang yang tadinya
surut dalam menerima ajakan Rasul dan tidak mau ikut.
Demikian juga Abu Khaithama, setelah melihat suasana itu ia
kembali pulang. Kedua orang isterinya dijumpainya
masing-masing sedang menyirami tempat ia berteduh dan sedang
mendinginkan air minum dan menyediakan makanan buat dia.
Setelah dilihatnya apa yang dilakukan wanita itu ia berkata:

"Rasulullah dalam terik matahari, angin dan udara panas,
sedang Abu Khaithama di tempat yang teduh, sejuk dengan
makanan dan wanita cantik diam di rumah. Sediakan
perbekalanku, aku akan menyusul."

Setelah bekal yang diperlukan disediakan, ia pun pergi
menyusul pasukan tentara. Mungkin masih ada juga sekelompok
orang yang tinggal di belakang telah pula mengikuti jejak
Abu Khaithama, setelah mereka menyadari bahwa tindakan
mereka yang hendak mengelak dan takut-takut itu suatu
tindakan tercela dan hina.

Dalam perjalanannya tentara itu sudah sampai di Hijr. Di
tempat ini terdapat pula puing-puing bekas rumah-rumah kaum
Thamud yang terukir pada batu besar. Di tempat itu mereka
oleh Rasulullah diperintahkan berhenti. Orang-orang pun
mulai mengambil air dari sumur. Setelah selesai, kata Rasul
kepada mereka:

"Jangan ada yang minum air sumur ini, juga jangan dipakai
berwudu untuk sembahyang. Bila sudah ada adonan yang kamu
buat dengan air itu berikanlah kepada ternak dan samasekali
jangan kamu makan. Juga jangan ada yang keluar malam ini
kalau tidak disertai seorang teman."

Soalnya tempat itu tiada pernah dilalui orang dan kadang
timbul angin badai berupa pasir yang dapat menimbun manusia
atau binatang. Malam itu ada dua orang yang keluar diluar
perintah Rasul. Salah seorang daripada mereka dibawa angin
dan yang seorang lagi tertimbun pasir. Keesokan harinya
orang melihat pasir itu telah menimbuni sumur sehingga air
tidak ada lagi. Orang jadi takut akan kehausan lebih ngeri
lagi karena perjalanan masih panjang. Akan tetapi, sementara
mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba datang awan membawa
hujan dan mereka pun kini mendapat air berlimpah-limpah.
Perasaan takut hilang dan mereka semua bergembira. Ada
mereka yang berkata satu sama lain, bahwa itu suatu mujizat.
Sedang yang lain mengatakan itu hanya awan lalu.

Setelah itu pasukan tentara itu meneruskan perjalanan ke
Tabuk. Sebenarnya tentang pasukan ini dan kekuatannya
beritanya sudah sampai kepada pihak Rumawi. Oleh karena itu
ia lebih suka menarik mundur pasukannya yang tadinya sudah
ditujukan ke perbatasan dengan maksud hendak melindungi
daerah Syam dengan benteng-bentengnya itu. Setelah pihak
Muslimin sampai di Tabuk dan Muhammad mengetahui pihak
Rumawi menarik diri dan berada dalam ketakutan, dirasa sudah
tidak pada tempatnya akan mengejar mereka terus sampai ke
dalam negeri mereka.

Oleh karena itu ia tetap tinggal di perbatasan, akan
menghadapi siapa saja yang akan menyerang atau melawannya.
Ia berusaha menjaga perbatasan-perbatasan itu supaya jangan
ada pihak yang melandanya.

Ketika itulah Yohanna bin Ru'ba - seorang amir (penguasa)
Aila3 yang tinggal di perbatasan oleh Nabi telah dikirimi
surat supaya ia tunduk atau akan diserbu. Yohanna datang
sendiri dengan memakai salib dari emas di dadanya. Ia datang
dengan membawa hadiah dan menyatakan setia. Ia mengadakan
perdamaian dengan Muhammad dan bersedia membayar jizya
seperti yang juga dilakukan oleh pihak Jarba'4 dan Adhruh5
dengan membayar jizya. Di samping itu Rasulullah telah pula
membuat surat-surat perjanjian perdamaian dengan mereka.
Berikut ini salah satu bunyi teks itu, yakni yang dibuat
dengan Yohanna:

"Atas nama Allah, Pengasih dan Penyayang. Surat ini ialah
perjanjian keamanan atas nama Tuhan dari Muhammad, Nabi
Utusan Allah kepada Yohanna ibn Ru'ba serta penduduk Aila,
atas kapal-kapal dan kendaraan-kendaraan dalam perjalanan
mereka di darat dan di laut, mereka berada dalam jaminan
Allah dan Muhammad, termasuk mereka penduduk Syam, penduduk
Yaman dan penduduk pantai laut. Barangsiapa melakukan suatu
pelanggaran maka selain dirinya, hartanya itu tidak akan
dapat melindunginya dan Muhammad dibenarkan mengambil itu
dari mereka. Mereka tidak boleh dirintangi dari air yang
dikehendaki atau jalan yang akan ditempuhnya, di darat atau
di laut."

Sebagai tanda persetujuan atas perjanjian ini Muhammad telah
pula memberikan hadiah kepada Yohanna berupa mantel tenunan
Yaman disertai perhatian penuh kepadanya, setelah diperoleh
persetujuan bahwa Aila akan membayar jizya sebesar 3000
dinar tiap tahun.

Muhammad sebenarnya sudah tidak perlu lagi berperang setelah
pihak Rumawi menarik diri, dan telah dibuat perjanjian
dengan daerah-daerah yang terletak di perbatasan dan karena
sudah merasa aman setelah pula balatentara Bizantium kembali
dari wilayah itu, kalau tidak karena lalu timbul suatu
kekuatiran baru. Pihak Ukaidir b. 'Abd'l-Malik al-Kindi
orang Nasrani, Penguasa Duma6 itu akan memberontak dengan
mendapat bantuan balatentara Rumawi bilamana mereka datang
dari jurusan itu. Itu sebabnya Nabi lalu menugaskan Khalid
bin'l-Walid dengan sebuah pasukan berkuda terdiri dari 500
orang. Dia sendiri berbalik dengan pasukannya kembali ke
Medinah.

Dengan cepat sekali Khalid terjun menyusur ke Duma dengan
tidak setahu penguasa itu, yang dalam malam terang bulan
dengan disertai saudaranya yang bernama Hassan, sedang
sama-sama memburu lembu liar. Khalid tidak mendapat
perlawanan yang berarti. Hassan terbunuh dan Ukaidir
ditawan. Ia diancam akan dibunuh kalau pintu gerbang Duma
tidak dibuka. Oleh karena itu pintu-pintu kota kemudian
dibuka sebagai tebusan atas diri sang amir. Dari tempat ini
Khalid kemudian dapat mengangkut sebanyak duaribu ekor unta,
delapan ratus ekor kambing, empat ratus wasq (muatan) gandum
dan empat ratus buah pakaian besi. Semua itu diangkutnya
bersama-sama dengan Ukaidir sampai dapat menyusul Nabi di
Ibukota. Muhammad menawarkan Islam kepada Ukaidir yang
kemudian diterimanya dan ia pun menjadi pula sekutunya.

Muhammad kembali dengan memimpin ribuan anggota Pasukan
'Usra ini dari perbatasan Syam ke Medinah, bukanlah soal
yang ringan. Mereka itu kebanyakan tidak mengerti makna
persetujuan yang telah diadakan dengan amir Aila dan
negeri-negeri tetangganya, Juga mereka tidak menganggap
begitu penting persetujuan-persetujuan yang telah dibuat
oleh Muhammad guna menjamin keamanan di perbatasan seluruh
jazirah itu serta dibangunnya benteng-benteng di
tempat-tempat itu sebagai perbatasan dengan pihak Rumawi.
Sebaliknya yang dapat mereka lihat hanyalah, bahwa mereka
menempuh jalan yang sulit dan panjang ini, dengan mengalami
gangguan-gangguan, kemudian kembali tanpa membawa rampasan,
tanpa membawa tawanan perang, bahkan berperang juga tidak.
Segala yang dapat mereka lakukan hanyalah tinggal di Tabuk
selama hampir duapuluh hari.

Jadi, hanya untuk inikah mereka mengarungi padang sahara di
bawah tekanan panas musim yang dahsyat, sementara
buah-buahan di Medinah sudah mulai masak, dan orang sudah
pula dapat menikmatinya? Ada segolongan orang yang lalu
mengejek apa yang telah dilakukan Muhammad itu. Orang yang
memang sudah teguh imannya, menyampaikan kabar ini
kepadanya. Ia mengambil tindakan terhadap orang-orang yang
mengejeknya itu, kadang dengan kekerasan, kadang dengan cara
lemah-lembut, sementara pasukan tentara meneruskan
perjalanan pulang ke Medinah sambil selalu Muhammad menjaga
dan mengatur barisan itu.

Tatkala ia sudah sampai di kota, Khalid bin'l-Walid pun
menyusul pula sampai. Ia datang bersama dengan Ukaidir yang
dibawanya dari Duma, berikut unta, kambing, gandum dan
baju-baju besi. Ketika itu Ukaidir mengenakan pakaian
lengkap dari sutera berat dengan berumbaikan emas. Penduduk
Medinah sangat terpesona melihatnya.

Mereka yang tinggal di belakang tidak mengikutinya merasa
gelisah sekali. Mereka yang tadinya mengejek kini mulai
sadar sendiri. Mereka datang sekarang sambil membawa dalih
minta maaf. Tetapi kebanyakan mereka minta maaf itu disertai
kebohongan. Sikap mereka ini oleh Muhammad ditolak,
diserahkan kepada kebijaksanaan Tuhan. Tetapi ada tiga orang
yang sudah beriman kepada Allah dan kepada Rasul, mereka ini
mengakui akan tindakan mereka tinggal di belakang dan
mengakui pula dosa mereka. Mereka itu ialah Ka'b b. Malik,
Murara bin'r-Rabi' dan Hilal b. Umayya. Karena larangan yang
pernah dikeluarkan oleh Muhammad, mereka bertiga itu selama
limapuluh hari tidak diajak bicara oleh kaum Muslimin, juga
tidak seorang Muslim pun mengadakan hubungan dagang dengan
mereka. Tetapi Tuhan kemudian mengampuni mereka bertiga, dan
firman Tuhan ini turun:

"Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan
orang-orang Anshar yang telah mengikuti Nabi pada masa
kesulitan ('usra) setelah ada sebahagian mereka yang hampir
menyimpang hatinya. Tetapi kemudian Tuhan menerima taubat
mereka. Allah Maha Pengasih dan Penyayang kepada mereka.
Juga terhadap tiga orang yang tinggal di belakang, sehingga
bumi yang seluas ini terasa sempit oleh mereka, napas mereka
pun terasa sesak, dan mereka sudah mengerti, bahwa tak ada
tempat berlindung dari siksa Tuhan selain kepada Tuhan juga.
Kemudian Allah menerima taubat mereka supaya mereka selalu
bertaubat. Dan Allah Maha Penerima segala taubat dan Maha
Pengasih." (Qur'an, 9:117-118)

Sejak itu Muhammad bersikap tegas terhadap orang-orang
Munafik, suatu sikap yang tidak biasa mereka alami
sebelumnya. Soalnya ialah karena jumlah kaum Muslimin sudah
bertambah banyak. Tingkah-laku kaum Munafik terhadap mereka
akan berbahaya sekali dan sangat dikuatirkan. Oleh karena
itu perlu diatasi. Muhammad memang sudah yakin sekali -
setelah janji Tuhan akan memberikan kemenangan kepada agama
dan perintah Tuhan - bahwa jumlah mereka akan bertambah,
akan berlipat-ganda banyaknya dari yang sekarang. Maka
ketika itulah orang-orang Munafik akan merupakan bahaya
besar. Keadaan sebelum itu, tatkala Islam masih terbatas
dalam kota Medinah dan sekitarnya, segala yang terjadi
terhadap kaum Muslimin dia sendiri yang mengawasinya.
Tetapi, sesudah agama meluas tersebar ke seluruh jazirah
Arab, bahkan sudah hampir meluas keluar, maka setiap
kelalaian terhadap orang-orang Munafik itu, berarti akan
merupakan suatu bencana yang sangat dikuatirkan akibatnya,
akan merupakan bahaya yang cepat sekali akan menjalar jika
tidak lekas-lekas pula kuman-kuman itu diberantas.

Ada beberapa orang membuat sebuah mesjid7 di Dhu Awan
sejauh satu jam perjalanan dari Medinah. Ke dalam mesjid
inilah kelompok orang-orang Munafik itu selalu datang.
Mereka berusaha hendak mengubah ajaran Tuhan dari yang
sebenarnya. Dengan itu mereka hendak memecah-belah kaum
Muslimin dengan menimbulkan bencana dan kekufuran. Kelompok
ini meminta kepada Nabi supaya membuka mesjid dan sekalian
sembahyang di tempat itu. Permintaan mereka diajukan sebelum
peristiwa Tabuk. Oleh Nabi mereka diminta menunggu sampai ia
kembali. Tetapi setelah kembali dan mengetahui persoalan
mesjid itu serta untuk apa pula tujuan sebenarnya dibangun,
oleh Nabi diperintahkan supaya mesjid itu dibakar. Dengan
demikian hal itu telah menjadi contoh, yang membuat
orang-orang Munafik itu jadi ketakutan. Mereka surut dan
menyisihkan diri. Yang akan melindungi mereka pun sudah tak
ada lagi selain Abdullah b. Ubayy, ketua dan pemimpin mereka
itu.


Sumber daya alam yang ada di Pekalongan

Sumber daya alam yang ada di Pekalongan



A.  Sumber daya alam yang ada di pekalongan

pekalongan adalah kota pesisir dan banyak menghasilkan berbagai sumber daya alam tetapi sumber daya yang ada di pekalongan sekarang semakin sedikit karena ulah manusia yang semana mena.
    
Beberapa sumber daya alam yang ada di pekalongan :

·        perikanan
pekalongan memiliki sumber daya alam perikanan yang sangat melimpah karena letak pekalongan yang stategis dekat dengan laut.

·        Pertanian
Pekalongan juga memiliki sumber daya alam dalam pertanian karena pekalongan masih banyak lahan yang luas. Sumber daya alam yang dihasilkan dari pertanian yaitu berbagai sumber daya alam nabati. Sumber daya alam ini biasa terdapat di sekitar kabupaten pekalongan.


B.   keunggulan potensi sumber daya alam yang ada di pekalongan

Keunggulan potensi sumber daya alam merupakan kelebihan sumber daya alam dalam hal mutu ataupun kualitas yang dapat meningkatkan harga jualnya.

Ø Keunggulan sumber daya alam perikanan di pekalongan adalah kesegaran ikan yang lansung diambil dari laut dan langsung menjualnya tanpa perlu diawet kan bahkan ikan ikan tersebut sudah dikirim kan ke supermarket di sekitar pekalongan.

Ø Sedangkan sumber daya alam pertanian di pekalongan adalah kualitas mutu yang terbaik dari setiap hasil sumber daya alam nabati seperti beras. Bahkan sudah ada yang di ekspor ke kota kota lain di indonesia, hasil yang berhasil di ekspor adalah beras.
C.   Sumber daya alam strategis yang dijadikan sebagai modal dasar pembangunan di kota pekalongan

Sumber daya alam strategis yang di jadikan modal dasar pembangunan kota pekalongan adalah sumber daya alam perikanan karena letak pekalongan yang berada di pesisir yang memdukung sumber daya perikanan yang sangat melimpah hal ini sangat menunjang modal dasar pembangunan yang ada di pekalongan.
Tetapi sumber daya alam perikanan hasilnya juga tidak menentu karena mungkin ada gangguan cuaca yang tidak bagus. Gangguan seperti ini biasah terjadi pada saat musim penghujan karena terkadang ada ombak tinggi, kecepatan angin, bahkan jarak pandang yang terbatas setelah hujan, dan masih baya yang lainya



D.  Pengelolaan sumber daya alam yang ada di pekalongan

Pengelolaan sumber daya alam itu sangat penting karena sumber daya alam juga harus dikelola agar tidak hilang ataupun habis karena tidak dikelola dengan baik.

Ø Pengelolaan sumber daya alam perikanan dipekalongan kurang baik karena banyak orang orang yang membuang sampah sembarangan di sungai maupun laut mereka tidak menyadari bahwa sudah mengancam kehidupan ikan ikan yang ada disitu. Pemerintah pun tegas membuat perda yang mengatur membuang sampah di sungai dan laut agar tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan

Ø Pengelolaan sumber daya alam pertanian dipekalongan sangat baik karena pengelolaan tanah yang masih terjaga dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat mengurangi kualitas SDA.

 By : Muchamad Chanifuddin + Pemkot Kota Pekalongan

Kumpulan Script Jam dan Tutorial pemasangannya

 Kumpulan Script Jam dan Tutorial pemasangannya


  1. Masuk ke dalam Akun Blog kamu
  2. Lalu masuk ke tata letak
3.  Klik tambahkan gadget di sidebar (tempatnya bebas)


4.  Lalu klik HTML atau Java script



5. lalu copy salah satu Script dibwah ini
Model 1




<script src="http://www.clocklink.com/embed.js"></script><script type="text/javascript" language="JavaScript">obj=new Object;obj.clockfile="5010-green.swf";obj.TimeZone="Indonesia_Jakarta";obj.width=222;obj.height=66;obj.wmode="transparent";showClock(obj);</script>

model 2

<script src="http://www.clocklink.com/embed.js"></script><script type="text/javascript" language="JavaScript">obj=new Object;obj.clockfile="0013-green.swf";obj.TimeZone="Indonesia_Jakarta";obj.width=150;obj.height=150;obj.wmode="transparent";showClock(obj);</script> 

model 3

<script src="http://www.clocklink.com/embed.js"></script> <script type="text/javascript" language="JavaScript">obj=new Object;obj.clockfile="5012-black.swf";obj.TimeZone="GMT0700"; obj.width=151;obj.height=50;obj.wmode="transparent";showClock(obj);</script>


6. Lalu Paste Script tadi disini

7. Lalu simpan
8. Widget Jam pun telah terpasang di blog Kalian

By : Muchamad Chanifuddin


Kamis, 24 Maret 2016

Biodata Hatake sakumo


HATAKE SAKUMO 
(はたけサクモ)
------------------------
[ Julukan ]
Konoha White Fang (木ノ葉の白い牙, Konoha no Shiroi Kiba, Taring Putih Konoha)
TV Inggris : White Fang of the Leaf
[ Debut ]
• Manga Volume 46, Chapter 425
• Anime Naruto Shippūden Episode 159
• Muncul dalam Anime dan Manga
[ Seiyuu / Pengisi Suara ]
• Jepang :
Daichi Endō
• Inggris :
John DeMita
[ Pribadi ]
• Tanggal Lahir :
3 September
• Jenis Kelamin :
Laki-Laki
• Status :
Mendiang (Almarhum)
• Golongan Darah :
Golongan O
[ Asal / Desa ]
• Konohagakure
[ Klan ]
• Klan Hatake
[ Tingkat Ninja ]
• Jōnin
[ Keluarga ]
• Kakashi Hatake (Anak)
[ Senjata ]
• Hakkō Chakura Tō (Pisau Chakra Putih)
[ Latar Belakang ]
Sakumo adalah ninja kuat dari Konohagakure dan sangat terkenal di desanya. Selama masih hidup, ketenarannya bahkan dapat menandingi para Sannin. Dia merupakan seorang ayah yang sangat menyayangi anaknya. Anaknya, Kakashi, membuktikan kalau dirinya juga seorang yang jenius seperti Sakumo, dan bertekad untuk menjadi ninja hebat seperti ayahnya. Istri Sakumo mati ketika Kakashi masih sangat muda. Sakumo berhasil membuat anaknya lulus ujian untuk masuk Akademi, dengan latihan yang ia berikan. Beberapa hari kemudian, Sakumo dan Kakashi bertemu dengan Might Dai dan anaknya yang bernama Might Guy. Sakumo meminta Guy untuk berteman dengan Kakashi di Akademi, namun Dai berkata kalau anaknya gagal lulus ujian. Kakashi mulai bertanya kepada Guy "Apakah kau dapat menjadi ninja dengan kelemahan Ninjutsu yang kau miliki?" Sakumo memberi peringatan kepada Kakashi untuk tidak menghina Guy karena suatu hari dia dapat menjadi lebih kuat dari Kakashi - dengan latihan keras yang Guy jalani, dia dapat melampaui Kakashi.
Di beberapa titik sebagai shinobi, Sakumo pernah membunuh orang tua Sasori, dan membuat Chiyo-baasama jadi benci kepadanya.
Lima tahun sebelum anaknya menjadi Jōnin, Sakumo dan timnya dikirim untuk menjalani misi penting untuk Konoha. Ketika rekan satu timnya dalam bahaya, Sakumo memilih untuk meninggalkan misinya dan menyelamatkan rekannya. Kegagalan misinya ini membuatnya dibenci oleh Negara Api dan warga Konoha, bahkan rekannya yang ia selamatkan. Hal ini membuat Sakumo jatuh ke depresi yang sangat dalam, yang juga menyebabkannya menderita. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Kakashi dan berkata kepada Kakashi agar ia menjalani hidup dengan Aturan Shinobi. Bertahun-tahun Sakumo tinggal di limbo (pembuangan), menunggu hari untuk mendapatkan pengampunan dari anaknya.
[ Kemampuan ]
Sakumo adalah shinobi yang jenius, dan bakatnya di bidang ninja bahkan seperti Minato Namikaze, Hokage Keempat di masa depan. Di pertarungan, kekuatan Sakumo setara dengan para Sannin. Orang-orang takut untuk menghadapi Sakumo dan menjadi musuhnya, seperti reaksi shinobi Iwagakure yang ketakutan ketika melihat Kakashi yang seperti dirinya.
Dia berbakat di bidang Kenjutsu, dan membuat reputasinya sebagai "Taring Putih Konoha (Konoha's White Fang)" karena kemampuannya menggunakan senjata Hakkō Chakura Tō, pisau yang dapat mengeluarkan chakra putih ketika digunakan. Setelah Sakumo mati, senjata ini diwariskan kepada Kakashi.
[ Jutsu yang Dikuasai Sakumo ]
• Ayatsuito no Jutsu
Ninjutsu dengan menggunakan kawat. Teknik ini digunakan untuk memaksa dan membatasi pergerakan lawan.
• Bunshin Daibakuha
Jutsu ini bekerja apabila dikombinasikan dengan Kage Bunshin no Jutsu, dan menciptakan Bunshin yang dapat meledak sesuai dengan perintah, efeknya dapat membunuh atau melukai korban apabila terjebak dalam ledakan itu.
• Doton : Shinjuu Zanshuu no Jutsu
Pengguna bersembunyi di bawah tanah, kemudian lawan ditarik ke bawah tanah, sampai bagian dagu lawan.
• Genjutsu Kai
Teknik yang menghilangkan Genjutsu.
• Gouken
Taijutsu yang dapat mematahkan tulang dan menyebabkan kerusakan tubuh bagian luar.
• Hakke Aridan
Teknik yang menggunakan Tantō dan chakra, Sakumo melepaskan gelombang kuat dari pedangnya yang dapat membelah udara. Kemudian gelombang terbagi menjadi beberapa senbon bentuk jarum yang terbang pada sasaran, memukul mereka dan mengirim petir ke dalamnya.
• Hakke Rappazan
Teknik yang menggunakan kecepatan Sakumo. Sakumo menarik Tantō, berlari ke arah target. Menggunakan chakra putih dari pedangnya.
• Hakku Shunshin no Jutsu
Teknik ini bergerak dengan cepat seperti cahaya putih setara dengan Hiraishin no Jutsu milik Minato Namikaze. Bedanya dengan Hiraishin no Jutsu milik Minato, Sakumo tidak membutuhkan segel. Dia dapat bergerak kemana saja tanpa membutuhkan segel.
• Kanashibari no Jutsu
Teknik yang digunakan untuk melumpuhkan musuh. Dapat menghentikan dan membekukan korban.
• Katon : Gokakyū no Jutsu
Teknik yang mengeluarkan bola api besar.
• Katon : Hosenka no Jutsu
Teknik yang menciptakan beberapa bola api kepada sasaran. Teknik ini juga dapat digunakan untuk menyembunyikan senjata rahasianya dalam bola api.
• Katon : Karyūdan
Teknik yang mengeluarkan api dari mulut pengguna.
• Katon : Karyū Endan
Teknik yang mengeluarkan
sebuah bola api besar berbentuk naga dari mulut pengguna.
• Kage Bunshin no Jutsu
Teknik mengeluarkan Klon
Konoha Senpuu : Tendangan berputar yang menyerang dari atas lawan.
• Kori Shinchu no Jutsu
Genjutsu yang menyebabkan
musuh untuk berjalan berputar-putar selama berjam-jam dengan membuatnya tampak seolah-olah mereka berjalan lurus ke tujuan yang diinginkan. Musuh akhirnya menjadi lelah setelah pergi ke jalan yang sama berulang-ulang.
• Kuchiyose no Jutsu
Teknik memanggil. (Kuchiyose Sakumo adalah serigala putih, bernama Haku kecil. Sakumo juga dapat memanggil anjing ninja)
• Kuchiyose : Doton : Tsuiga no Jutsu
Memanggil berbagai anjing ninja, yang muncul dari tanah dan memegang tubuh lawan. Lawan menjadi tidak bisa bergerak. Anjing ini dapat dipanggil sekaligus, atau satu persatu. Selain menghentikan pergerakan lawan, anjing-anjing ini digunakan juga sebagai anjing pelacak.
• Magen : Jigoku Koka no Jutsu
Genjutsu yang menyebabkan lawan melihat sebuah bola api besar yang akan turun dari langit. Para korban yang terkena jutsu ini akan percaya bahwa mereka sedang ditelan oleh semburan api dan akan lari dari lokasi target untuk menyelamatkan diri.
• Meisai Gakure no Jutsu
Teknik bersembunyi.
• Raiton : Kage Bunshin
Membuat klon dari petir.
• Raiton : Doton : Tsuiga no Jutsu
Teknik yang mengeluarkan petir melalui tanah dari tangan Sakumo. Sakumo meletakkan tangannya ke tanah, kemudian ia mengeluarkan chakra petir dan masuk ke dalam tanah, melacak target, kemudian chakra petir itu muncul dari dalam tanah dan melumpuhkan mereka.
• Renge
Serangkaian kecepatan yang menggunakan tangan untuk melawan target yang bergerak di udara. Karena kecepatannya yang sangat tinggi dan ini membutuhkan banyak stamina.
• Sennen Goroshi
Derita seribu tahun, menyelinap dari belakang lawan dan menusuk bagian bokong musuh.
• Taren Ken
Taijutsu berkecepatan tinggi dengan seribu pukulan kepada musuh.
[ Penyerangan Pain / Invasi Pain ]
Setelah Kakashi mati, karena ia memakai sisa chakranya untuk menyelamatkan Chōji Akimichi dari rudal Asura Path luncurkan saat penyerangan Pain ke Konoha, Kakashi menemukan dirinya di sebuah daerah gelap dengan sebuah api unggun, dimana Sakumo menyapa anaknya dan mengundang Kakashi untuk berbagi cerita hidupnya. Sakumo menyayangkan bahwa mereka berdua mati muda, meskipun tidak semuda seperti istrinya. Kakashi berkata bahwa dia mengerti pengorbanan ayahnya (Sakumo) telah membuat semua penduduk desa terkejut. Dia juga akhirnya memaafkan Sakumo dan berkata kalau Kakashi bangga dengan apa yang telah ia lakukan. Perkataannya ini mendorong Sakumo untuk berterima kasih kepada Kakashi. Ketika cahaya turun menyinari kepala Kakashi, Sakumo memberi tahu Kakashi, bahwa Kakashi masih punya banyak hal untuk dilakukan di dunia selama hidupnya. Sakumo gembira bahwa ia mampu berbicara dengan anaknya, dan bersyukur bahwa Kakashi sudah memaafkannya. Setelah Kakashi menghilang, Sakumo menyatakan bahwa ia akhirnya dapat melihat istrinya lagi.
[ Trivia ]
Nama "Sakumo" berasal dari kata "Sakumotsu (作物)", yang berarti "produksi pertanian" or "tanaman". Nama Sakumo ini mengikat ke dalam nama anaknya, Kakashi (案山子), yang berarti "orang-orangan sawah", dan nama keluarga (marga) mereka, Hatake (畑), yang berarti "lahan pertanian".
[ Quotes ]
(Untuk Kakashi) "Terima kasih untuk pengampunanku… Sekarang aku dapat mati dengan kedamaian. Dan akhirnya dapat melihat ibumu…

Biodata Jiraiya




JIRAIYA (自来也)
 ____________
 ________________
 [ Julukan ]
• Pertapa Katak (蝦蟇仙人, Gama Sennin)
• Kegilaan Desa (里の狂気, Sato no Kyōki)
 • Pertapa Mesum (エロ仙人, Ero-Sennin, TV Inggris : Pervy Sage)

 [ Debut ]
• Manga Volume 10, Chapter 90
 • Anime Naruto Episode 52
• Film Naruto the Movie : Ninja Clash in the Land of Snow
• Game Naruto : Ultimate Ninja 2
• Muncul dalam Anime, Manga, Game, Movie [ Pribadi ]
• Tanggal Lahir : 11 November
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status : Mendiang (Almarhum)
• Klasifikasi : Sage, Sannin
• Pekerjaan : Penulis
 • Tempat Tinggal : Konohagakure, Gunung Myōboku
• Tim : Tim Hiruzen, Tim Ame Orphans, Tim Jiraiya
• Tingkat Ninja : Jōnin
 • Keluarga : Naruto Uzumaki (Dianggap anaknya sendiri/Penerus Jiraiya)

 [ Elemen ]
 • Katon (Api)
• Fūton (Angin)
 • Doton (Tanah)
• Suiton (Air)
 • Yin
 • Yang [ Jutsu ]
• Kekkai : Tengai Hōjin
• Kekkai : Gama Hyōrō
 • Ōdama Rasengan
• Doton : Yomi Numa
• Shikoku Fūin
• Katon : Dai Endan
 • Katon : Ryūka no Jutsu
 • Katon : Endan
• Katon : Gamayu Endan
• Fūka Hoin • Gogyō Kaiin
• Kawazu Kumite
• Kebari Senbon
• Gamagakure no Jutsu
• Hari Jigoku (hanya di Anime)
 • Hari Jizō
• Rasengan
• Senpō : Goemon
• Sage Mode
• Kage Bunshin no Jutsu
• Rasenrengan
• Kuchiyose no Jutsu (Katak)
• Summoning : Crushing Toad Stomach (hanya di Anime)
• Kuchiyose : Gamaguchi Shibari
• Kuchiyose : Yatai Kuzushi no Jutsu
• Kuchiyose : Gama Mise no Jutsu
• Gamadaira — Kageayatsuri no Jutsu
• Gamayudan • Tōton Jutsu
 • Kaeru Kaeru no Jutsu
 • Chōōdama Rasengan
• Suiton : Mizudeppō
• Ranjishigami no Jutsu

 [ Peralatan / Senjata ]
 • Osaeru / Penekan Chakra
 • Fūma Shuriken
 • Mekanisme Kunai Tersembunyi (hanya di Anime)
 • Ichiken / Pedang Batu

 [ Keterangan ]

Jiraiya (自来也) adalah salah satu Sannin legendaris dari Konohagakure.
Dia juga dikenal sebagai Pertapa Katak (蝦蟇仙人, Gama Sennin), karena ia memiliki kekuatan katak. Terkenal sebagai katak dan mesum dengan keterampilan tersembunyi, Jiraiya berkeliling dunia dalam mencari pengetahuan untuk membantunya ketika menulis novel yang ia tulis.
 Kebiasaan ini akan ia wariskan ke penerusnya dan murid terakhirnya, Naruto Uzumaki. [ Kemampuan ] Jiraiya mengembangkan kemampuannya dari yang tidak bisa apa-apa menjadi salah satu Sannin Legendaris, bahkan diwarkan dua kali menjadi Hokage.
Ia bertarung secara merata. Dia dicatat sebagai salah satu shinobi yang bisa mengalahkan Orochimaru.

 [ Latar Belakang ]

 Di masa kecil, Jiraiya dan rekan satu timnya Orochimaru dan Tsunade, adalah murid dari Hokage Ketiga. Hubungan Jiraiya dengan rekan satu timnya, tercerminkan seperti Naruto di Tim 7 Kakashi, karena Jiraiya juga ceroboh. Beberapa kali, ia mencoba untuk mengesankan Tsunade, tapi ia malah mempermalukan dirinya sendiri. Pada beberapa titik waktu, Jiraiya menemukan tempat tinggal katak. Hal ini terjadi di anime, ketika ia masih menjadi murid Hokage Ketiga, setelah melihat Hokage Ketiga melakukan jurus Kuchiyose no Jutsu, Jiraiya yang terkesan pun mencoba untuk melakukan teknik ini. Karena ia tidak memiliki kontrak, Jiraiya terpanggil ke Gunung Myōboku. Disana, ia belajar untuk memiliki elemen alam yang akan digunakan sebagai Ninjutsu dan ia juga berlatih Senjutsu. Setelah ia berkeliling dunia, kemudian ia dipanggil oleh Gamamaru yang membuat ramalan tentang Jiraiya, bahwa suatu hari nanti dia akan memiliki murid yang dapat mendamaikan dunia atau menghancurkan dunia. Selama Perang Dunia Shinobi Kedua berlangsung, Jiraiya dan mantan rekannya pernah melawan Hanzō, pemimpin Amegakure. Hanzō sangat terkesan karena mereka bisa bertahan dalam pertempuran melawannya dan Hanzō menjuluki mereka sebagai "Tiga Ninja Legendaris" (伝説 の 三忍, Densetsu no Sannin) Dari Konoha, dan mereka menerima gelar tersebut sebagai pertukaran untuk membiarkan mereka hidup. Setelah pertempuran berakhir, Jiraiya dan rekannya menemukan tiga anak-anak yatim dari Amegakure. Sedangkan Orochimaru menyarankan, membunuh mereka untuk menyelamatkan mereka dari kekejaman dunia, namun Jiraiya memutuskan untuk menjaga dan mengajarkan mereka Ninjutsu. Selama Jiraiya menghabiskan waktu bersama mereka, Jiraiya tumbuh dekat dengan anak-anak ini, dan bahkan ia menulis sebuah buku yang terinspirasi oleh salah satu dari mereka, Nagato. Akhirnya, dia meninggalkan mereka sehingga mereka bisa mengejar tujuan mereka sendiri. Kemudian Jiraiya menjadi guru Minato Namikaze dan dua Genin lainnya yang tidak diketahui. Jiraiya mengambil minat khusus kepada Minato, yang membawanya sebagai murid khusus, dan mengajarkannya Kuchiyose no Jutsu (katak) dan Senjutsu. Pada titik tertentu, Jiraiya juga percaya bahwa Minato adalah anak dalam ramalan yang diramalkan oleh Gamamaru. Kemudian, buku pertama Jiraiya, Tale of the Utterly Gutsy Shinobi (Kisah Shinobi yang Sebenarnya), gagal dalam penjualan terlaris. Sekarang Minato menjadi Hokage Keempat (Jiraiya menolak posisi itu setelah Orochimaru pergi), berpikir bahwa buku Jiraiya sangat bagus, dan memuji Jiraiya, tokoh utama dalam ceritanya sangat mirip dengan Minato. Saat itulah Minato mengungkapkan bahwa dia dan Kushina Uzumaki yang sedang hamil pada waktu itu, menginginkan anak mereka menjadi shinobi yang hebat, seperti yang ada di buku Jiraiya, dan mereka memutuskan untuk memberi nama "Naruto", yang menjadi karakter utamanya. Namun, perkataan Minato dan Kushina ini dianggap candaan oleh Jiraiya. Minato berkata bahwa Jiraiya adalah contoh yang baik bagi mereka dan dia tidak bisa membayangkan akan ada shinobi yang lebih halus dari dia.

 [ Kematian ]

Setelah Deidara mati, Jiraiya menginformasikan Tsunade bahwa dia telah menemukan lokasi markas Akatsuki, di suatu tempat di Amegakure. Setelah berbicara dengan Tsunade, mengungkapkan banyak cerita Naruto, antara lain yang orang tuanya, Jiraiya akan meninggalkan Naruto untuk menyusup ke Amegakure dan melihat apa yang bisa ia ketahui. Dia menangkap dua warga desa Hujan saat di sana, dan mengirim satu orang ke Konoha untuk diinterogasi. Setelah mendengar bahwa pemimpin Akatsuki, Pain, telah membunuh Hanzō dalam pertempuran, Jiraiya meninggalkan kunci segel Ekor-9 kepada Naruto, sebelum ia pergi untuk ke markas Akatsuki. Jiraiya mampu menemukan semua tubuh Pain dan dia akhirnya tahu rahasia dibalik tubuh Pain. Di antara mereka ada mantan muridnya, Yahiko, yang berfungsi sebagai Pain Deva Path. Dengan informasi ini, Jiraiya mampu mengungkap kebenaran, tapi lehernya telah hancur oleh Asura Path dan dia jatuh ke tanah, kemudian Jiraiya pergi meninggalkan para Pain untuk memberi tahu Fukasaku semua yang telah ia ketahui. Jiraiya mengetahui bahwa ia sudah dekat dengan kematian, Jiraiya menyadari jika kematiannya ini tidak seperti kematian Hokage, karena ia merasa gagal untuk memenangkan hati Tsunade, juga telah gagal untuk menghentikan Orochimaru meninggalkan Konoha, dan gagal untuk melindungi gurunya Hiruzen dan murid yang ia banggakan, Minato Namikaze. Tapi ketika dia ingat saat Minato menyebut bukunya bagus dan memutuskan untuk menamai anaknya seperti tokoh protagonis dalam buku Jiraiya, Jiraiya menyadari bahwa Minato-lah yang telah menamai anaknya dengan nama "Naruto". Melihat bahwa muridnya juga akan menjadi seorang guru, Jiraiya menyadari bahwa Naruto adalah anak dalam ramalan yang akan menyelamatkan dunia. Mengetahui bahwa suatu hari nanti Naruto akan menyelamatkan dunia, dia memaksa dirinya untuk memberi pesan ini kepada Fukasaku dan memintanya untuk mengirimkan pesan ini ke Naruto. Ketika Asura Path melihat pesan yang ia berikan ke Fukasaku, dia menyerang Jiraiya dengan jurus Kaiwan no Hiya, menghancurkan batu yang berada diatas Jiraiya, dan membuat Jiraiya jatuh ke dalam air. Akhirnya, Jiraiya meninggal, dan berkata kepada dirinya sendiri "Katak di dasar Sumur ... Bukan, tapi Katak di dasar Samudera", kematiannya lebih terhormat dari Hokage. Jiraiya menyadari bahwa dia memerlukan judul untuk buku berikutnya. Kemudian, ia menemukan judul "Tale of Naruto Uzumaki". Jiraiya mati dengan senyum dan tenggelam ke dasar air Laut Amegakure. [ Kreasi dan Konsep ] Jiraiya adalah nama karakter yang sama dari nama tokoh di salah satu cerita rakyat Jepang "The Tale of the Gallant Jiraiya" (児雷也豪傑物語, Jiraiya Gōketsu Monogatari). Jiraiya dalam cerita ini berbeda jauh dari cerita manga Naruto, dari sisi kepribadian dan hubungan, baik perorangan dalam memanggil seseorang dan hubungan. Namun, kedua individu ini dapat memanggul katak raksasa (kataknya sendiri juga disebut "Jiraiya") dan katak sihir. Dalam cerita itu, Jiraiya dan Tsunade adalah pasangan menikah. Di sana, namanya ditulis sebagai (児雷也) yang berarti "Petir Muda", yang berasal dari nama Garaiya (我来也) yang secara harfiah berarti, "Aku Datang" dari cerita Kaishi Cina (諧史). Karena karakternya mati, Masashi membuat referensi dari cerita ini, di mana Jiraiya juga mati dalam cerita manga Naruto. Masashi Kishimoto awalnya merencanakan untuk menggambar Jiraiya dengan desain yang berbeda, dan dengan gaya rambut yang juga berbeda. Dia juga berpikir agar Jiraiya dapat memanggil katak seukuran manusia. Namun, ide ini dianggap gagal. Selama wawancara, dia berkomentar bahwa dari hubungan guru dengan murid dalam manga Naruto, hubungan Jiraiya dan Naruto adalah yang paling ia suka. [ Trivia ] Nama "Jiraiya" (自来也) berarti "Aku Datang". Kata-kata favorit Jiraiya adalah "Bebas dan Tidak Berpenghuni" (自由奔放, Jiyū Honpō). Meskipun Jiraiya selalu terlihat menggunakan pelindung bertanduk dengan kanji yang berarti 'Minyak' (油, Abura), dia sempat terlihat menggunakan standar pelindung dahi Konoha selama kilas balik / flashback dengan Kakashi tentang kisah Tsunade di masa muda. Hal ini tidak diketahui jika ada kesalahan yang dibuat oleh Kishimoto, karena Jiraiya (masa tua) selalu menggunakan pelindung dahi bertanduk, dan hanya menggunakan pelindung dahi Konoha ketika dia masih muda. Telah terungkap jika Jiraiya menjadi salah satu karakter favorit Makashi Kishimoto dalam acara New York Comic Con 2015.